Di jalanan sunyi ini
kau sempat menggandengku mesra
menikmati pemandangan
yang katamu indah
dengan kelokan sungai yang eksotik dan hijau biru puncak bukit seribu.
Tapi tidak bagiku,
yang tiap hari ku susuri dengan gelisah
yang tiap hari ku seberangi dengan langkah goyah
yang tiap hari ku daki dengan nafas terengah.
Sempat kau tulis beberapa bait puisi indah untukku
yang membacanya anganku melambung
yang mengenangnya jiwaku limbung
jalanan ini kembali sunyi
senyap, sendiri
karena kau kembali pada jalanmu sendiri
yang gemerlap dan benderang
aku mengerti
kau hanyalah pelancong
yang sempat singgah di kampung ini
sejenak menikmati indahnya sunyi
dan kau harus kembali mengarungi
gegap gempita cita, cinta dan perjuanganmu sendiri
jalanan ini kembali sunyi
karena kau harus kembali pada jalanmu sendiri
yang gemerlap dan benderang
aku ingin menulis bersama puisi ini
tapi belum saat ini
hanya suatu saat barangkali
aku akan terus menulis sendiri puisiku sendiri
karena Alloh selalu sendiri menulis puisiNya
may 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar